Hyperemesis gravidarum merupakan suatu keadaan yang dikarakteristikkan dengan rasa mual yang berlebihan, muntah, kehilangan berat badan, dan gangguan keseimbangan elektrolit. Sebagian besar ibu hamil (70-80%) mengalami morning sickness dan sebanyak 1-2% dari semua ibu hamil mengalami morning sickness yang ekstrim yang disebut hyperemesis gravidarum (Yuliatun, 2007).
Menurut berat ringannya gejala, dibagi dalam 3 tingkatan, yakni :
1. Tingkat 1 : Muntah, KU terpengaruh, rasa lemah, tidak ada nafsu makan, BB turun, nyeri epigastrium. Frekuensi nadi naik sekitar 100 kali/menit, Tekanan darah sistolik turun, turgor kulit berkurang, lidah kering, dan mata cekung.
2. Tingkat 2 : Pasien tampak lemah dan apatis, lidah kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata sedikit ikterik. BB turun, hipotensi, hemokonstrasi, oligouri, konstipasi, dan napas bau aseton.
3. Tingkat 3 : Kesadaran somnolen hingga koma, muntah berhenti, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, tekanan darah turun (Soejoenoe&Wibowo, 2007).
Mual dan muntah terjadi akibat kenaikan hormone estrogen, yang menyebabkan dehidrasi dan berkurangnya mineral tubuh hingga terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan zat toksik tertimbun. Pemakaian karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi hingga ketosis. Rangkaian tersebut dapat menimbulkan kerusakan hepar , mukosa esophagus, dan robeknya lambung sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal (Soejoenoe&Wibowo, 2007).
Soejoenoes, A.& Wibowo, B. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Halaman 275-280, 303-308
Yuliatun, Laily. 2007. Hyperemesis Gravidarum. nursingeducate.com/artikel/morningsickness.pdf
Comments (0)
Posting Komentar