Imunisasi


Tujuan utama imunisasi atau vaksinasi ialah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respons memori terhadap patogen tertentu atau toksin dengan menggunakan preparat antigen non virulen atau non toksik. Imunisasi dapat terjadi secara alamiah danbuatan (aktif dan pasif). Imunisasi pasif terjadi bila seseorang menerima antibodi atau produk sel dari orang lain yang telah mendapat imunisasi aktif. Pada imunisasi aktif, respons imun terjadi setelah seseorang terpajan dengan antigen (Baratawidjaya, 2002).  Imunisasi pasif dibagi menjadi imunisasi pasif alamiah dan buatan. Imunisasi pasif alamiah antara lain  imunitas maternal melalui plasenta dan imunitas maternal melalui kolostrum, sedangkan imunisasi pasif buatan antara lain preparat dibuat dari plasma atau serum yang dikumpulkan dari donor sehat atau plasenta baik setelah vaksin atau tidak tergantung jenis serum yang digunakan. Dalam imunisasi aktif untuk mendapatkan proteksi dapat diberikan vaksin hidup atau  dilemahkan atau yang dimatikan. Baik sel B maupun sel T diaktifkan oleh imunisasi (Baratawidjaja, 2002).

 Imunisasi adalah suatu cara meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen. Hingga saat ini terdapat 10 jenis vaksinasi yang dapat mencegah terjadinya infeksi pada anak, yaitu; polio, campak, gondongan, rubella (campak Jerman), difteria, tetanus, batuk rejan (Pertusis), meningitis, cacar air, hepatitis B. Sedangkan terdapat 3 jenis vaksinasi yang dapat diberikan pada kelompok anak-anak ataupun dewasa  dengan risiko tinggi menderita infeksi, yaitu; hepatitis A, flu (Influenza), pneumonia. Pemberian vaksin secara parenteral (ID, SK, IM) biasanya dilakukan pada lengan daerah deltoid. Bebrapa vaksin memberikan respon yan lebih baik bila diberikan melalui saluran napas dibanding dengan parenteral (seperti virus campak hidup) tetapi pemberian tersebut belum dilakukan secara rutin (Baratawidjaja, 2002).


 Daftar Pustaka:

­Baratawidjaja, Karnen Garna. 2002. Imunologi Dasar Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 3,5,8-12,16,334,340,347,367
 

Comments (0)

Posting Komentar